Dialog “Yuk Nyoblos” bersama TVRI Pemilu untuk Rakyat
Sosialisasi Pemilih Pemula diselenggarakan oleh Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) bekerja sama dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) dalam dialog “Yuk Nyoblos! Nyoblos itu Keren” dengan tema Pemilu Untuk Rakyat. Acara bertempat di Auditorium Arifin Panigoro UAI, pada tanggal 15 Januari 2013.
Dalam dialog yang dibawakan oleh presententer ibu kota, Hilbram Dunar dan Anya Dwinov, menghadirkan empat komentator, yaitu : Dr. Suparji, SH (Dosen Pasca Sarjana Fakultas Hukum UAI), Jeane Pialsa (Mahasiswi Fakultas Hukum UAI), Dr. Lely Arrianie (Pakar Komunikasi Politik) dan Nasrullah (Anggota Bawaslu).
Dalam dialog tersebut, Dr. Lely Arrianie mengatakan dengan menggunakan hak pilih, para pemilih pemula akan semakin merasa terlibat dalam pemerintahan dan politik. “Para pemilih pemula akan merasa memiliki legitimasi untuk mempersoalkan kegagalan pemerintah yang baru terpilih, apalagi dengan proses demokrasi yang terus berjalan, para pemuda semakin dibutuhkan perannya dalam bidang politik dan pemerintahan”.
Sementara itu, Dr. Suparji, SH berpendapat bahwa para pemilih pemula perlu tahu tentang manfaat dari penggunaan hak pilih dan dampak dari tidak memilih atau golongan putih (golput). Hal itu penting untuk menimbulkan minat bagi mereka untuk mencari tahu sosok partai, pemimpin mana yang akan mereka pilih nanti, tidak hanya asal pilih calon legislatif dan pemimpin, pemilih pemula jangan dibiarkan untuk memilih “kucing dalam karung”.
Anggota Bawaslu juga menambahkan, “Para pemilih pemula harus mengetahui siapa sosok pemimpin yang layak dipilih, dan siap melayani, bukan minta dilayani. Dengan memilih akan berperan menentukan pemimpin yang baik. Selain itu para pemuda juga bisa ikut mengawasi jalannya proses pemilihan suara”. Oleh karena itu, ujar Nasrullah, “Pemuda perlu memperkuat legitimasinya dalam politik dan pemerintahan dengan ikut serta mencoblos dalam Pemilu”.
Jeane Pialsa, salah satu mahasiswi UAI yang menjadi komentator, mengaku hanya mengetahui beberapa program partai politik saja. Menurut dia, tidak semua partai telah mengomunikasikan programnya dengan baik, apalagi beberapa partai dan caleg yang hanya terlihat mengumbar janji-janji saja. ”Selama ini, dari komunikasi mereka juga, saya tidak begitu yakin mereka dapat menepati janji-janjinya,” ujar mahasiswi studi Fakultas Hukum ini. Jeane menambahkan, dengan begitu mahasiswa juga perlu aktif dalam mencari informasi tentang calon legislatif yang akan dipilih. Apalagi saat ini perkembangan media sudah sangat pesat, kita dapat dengan mudah mencari informasi di internet. Dengan begitu kita dapat memanfaatkan hak suara dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan itu, puluhan mahasiswa UAI juga meminta peran media untuk independen dan seimbang dalam mempublikasikan informasi mengenai peserta Pemilu 2014.