Dialog LIVE TVRI & UAI “Yuk Nyoblos – Nyoblos Itu Keren” Jilid 2
Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) bekerja sama dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk yang kedua kalinya mengadakan dialog “Yuk Nyoblos! Nyoblos itu Keren”. Dialog ini diadakan di Auditorium Arifin Panigoro UAI, pada hari Rabu, tanggal 19 Maret 2014.
Pemilu yang akan berlangsung untuk menentukan masa depan negara Indonesia dalam 5 tahun kedepan pada tanggal 9 April 2014 mendatang mulai terasa. Iklan-iklan politik yang sudah mulai gembar-gembor mempromosikan partai politik beserta calon legislatif (caleg) nya beserta janji-janji kampanyenya sudah semakin ramai wara wiri dimedia baik itu di media elektronik maupun media cetak serta tidak kalah ramai pula spanduk-spanduk yang menampilkan wajah-wajah caleg beserta slogan-slogan mereka yang berusaha untuk meyakinkan masyarakat agar memilih mereka.
Hal ini lah yang melatarbelakangi terselenggara dialog ini dengan mengangkat tema “Janji-Janji Kampanye”, yang dibawakan oleh presenter, Hilbram Dunar dan Anya Dwinov, menghadirkan empat komentator, yaitu : Dr. Suparji, SH (Dosen Pasca Sarjana Fakultas Hukum UAI), Ir. Palgunadi T. Setyawan, Dipl. Ing (Kepala Pusat Pengembangan Wirausaha) Muhammad Rayyan (Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Dr. Heri Budianto, M.Si (Pengamat Komunikasi Politik).
Dialog tersebut membahas banyak hal terkait kegiatan Pemilu serta kegiatan kampanye, diantaranya yaitu mahasiswa sebagai kaum muda yang akan menentukan pilihannya pada Pemilu 2014 mendatang harus benar-benar ‘melek’ informasi atas partai politik atau calon legislatif (caleg) yang beriklan. Banyaknya iklan politik dalam rangka menyongsong Pemilu 2014 begitu pula dengan kegiatan kampanye yang sudah mulai diselenggarakan oleh partai politik atau caleg untuk mempromosikan program-program mereka, jangan langsung ditelan begitu saja, mahasiswa sebagai kaum muda dan pemilih pemula harus mempunyai pertimbangan memilih, harus ditelaah terlebih dahulu terutama track record dari partai politik ataupun calon legislatif (caleg) selama berkiprah di dunia politik. Hal demikian perlu dilakukan untuk mencari nilai-nilai baik dari partai politik dan calon legislatif (caleg) yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih guna memperbaiki keadaan Indonesia untuk 5 tahun ke depan.
Salah satu hal positif yang dapat dipetik dalam dialog tersebut, pilihlah partai politik dan calon legislatif (caleg) yang tidak hanya bisa mengumbar banyak janji-janji saja, namun banyak aksi terutama aksi karena kepeduliannya untuk memperbaiki kondisi negara Indonesia agar lebih baik dan maju lagi.